Kamis, 16 September 2010

Kebebasan

Barangkali kata kebebasan sendiri sudah sangat populer di kalangan masyarakat. Karena begitu banyak orang yang mengelu-elukan tentang kebebasan. Baik dari kalangan mahasiswa, pemuka agama mau pun tokoh-tokoh masyarakat. Namun jika ditilik kembali secara mendalam, tidak banyak orang yang benar-benar mengerti tentang arti kebebasan. Bahkan tidak sedikit orang yang mengartikan kata “kebebasan” secara harafiah. Oleh sebab itu banyak perdebatan, dan kesalahpahaman yang timbul karena istilah kebebasan itu sendiri.
“Bebas adalah saat kita boleh melakukan semua hal yang kita inginkan, dan saat itu pula kita tidak terikat oleh suatu peraturan.” Itu adalah arti kebebasan yang saat ini banyak dipahami oleh sebagian besar orang. Padahal jika kita mau merenungkan tentang arti kebebasan yang seperti itu, kita akan menemukan suatu jawaban. Dan jawaban itu adalah bahwa kebebasan dalam arti bebas mutlak seperti pengertian di atas, tidak mungkin akan terlaksana. Dengan begitu maka jelaslah bahwa pengertian dari arti kebebasan seperti yang disebutkan di atas adalah pengertian yang salah dan tidak masuk akal.
Kata “bebas” sangat dekat dengan kata “untuk”. Untuk memperjelas, berikut adalah salah satu contoh kalimat yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari: “Saya bebas untuk memilih siapa yang akan saya jadikan istri.” ; “Saya bebas untuk melakukan hal yang saya suka.” Dari kedua contoh tersebut, jelas bahwa kumpulan kata “bebas untuk” adalah suatu sarana untuk menyatakan pilihan. Maka, dari situ bisa kita simpulkan bahwa kata “bebas” sangat erat kaitannya dengan pilihan. Saat kita mengatakan bahwa kita bebas untuk menari di jalan, maka pada saat itu pula kita menyatakan suatu pilihan. Yaitu pilihan untuk menari di jalan. Kini mulai jelas, bahwa sebenarnya kata “bebas” dapat menghubungkan kita pada suatu pilihan. Dan pilihan identik dengan kebebasan. Saat ada pilihan, maka kita dapat bebas memilih. Dan kita bisa bebas memilih saat kita dihadapakan dengan pilihan.
Sebenarnya kita sebagai manusia normal yang memiliki akal budi, hidup bersama dan dengan pilihan. Setiap hal yang kita lakukan adalah suatu pilihan. Bahkan saat kita tidak melakukan apa-apa berarti kita telah memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Dan seperti yang kita ketahui bahwa kebebasan selalu menghubungkan kita dengan suatu pilihan. Maka kebebasan dan pilihan, sebenarnya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sebagai manusia normal yang memiliki akalbudi. Di mana ada kebebasan, di situ ada pilihan. Dan di mana manusia hidup, di situ ada kebebasan dan pilihan. (manusia dalam konteks ini adalah manusia normal yang memiliki akalbudi)
Dari argument-argumen di atas, dapat disimpulkan bahwa: kebebasan adalah saat dimana kita dihadapakan pada suatu pilihan dan kita dapat memilih pilihan tersebut. Dan dari situ timbul pertanyaan: Kapan kita bebas? Jawabannya adalah: Kita bebas saat kita bisa memilih. Jawaban ini menjelaskan bahwa sebenarnya semua manusia normal yang masih bisa berpikir, memiliki kebebasan di sepanjang hidupnya. Namun kebebasan yang di jelaskan di sini adalah kebebasan yang dimiliki oleh manusia normal yang dapat berpikir secara normal pula.

0 komentar:

Posting Komentar